Setelah Vans Indonesia Bangkrut, Apakah Nike Ikut Menyusul?

Dilansir dari Reuters, salah satu produsen sepatu, pakaian olahraga terbesar di dunia akan mengubah struktur bisnisnya agar lebih dekat dengan konsumen. Di bulan Mei lalu, tercatat dari sebanyak 70.700 karyawan, sekitar 1.400 karyawan Nike terancam kehilangan pekerjaannya.
Produsen yang berbasis di Oregon Amerika Serikat ini sedang mengalami tekanan besar, dari pesaingnya Adidas dan Under Armour yang memperceoat pengembangan baru.
“Sistem kepemimpinan dan organisasi Nike akan mempercepat startegi baru perusahaan ini,” ucap CEO Nike, Mark Parker.
Selain itu, Nike juga berencana menciptakan bisnis global yang berfokus di New York, Shanghai, Beijing, Los Angeles, London, Paris, Berlin, Mexico, Barcelona dan Milan. Dengan begitu diharapkan bisa adanya pertumbuhan mencapai 80 persen hingga tahun 2020
“Masa depan olahraga akan diputuskan oleh perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan terus berkembang,”tambah Mark.
Dalam beberapa bulan mendatang, Parker mengatakan akan ada dorongan besar secara massal. Mulai dari produk terbaru hingga pemasaran digital yang lebih menarik dalam bisnis.
Thumbs
Share on Google Plus

About Admin

0 komentar:

Posting Komentar